08/09/10

Beton Cerdas - Smart Concrete

beton secara umum mempunyai kelemahan dalam menahan tarik, padahal dalam kenyataan beton selalu mengalami tegangan tarik sehingga seringkali terjadi keretakan, mulai dari retak rambut sampai retak struktur.


Untuk memonitor terjadinya retak, telah banyak digunakan alat termasuk sensor yang ditanam maupun yang dilekatkan pada struktur, agar dapat diambil tindakan sebelum terjadi kerusakan yang parah.

Smart Conrete merupakan suatu kemajuan lain dari alat atau sensor, yang dikembangkan dengan menambahkan serat karbon / carbon fiber pada beton normal. Smart Concrete ini diteliti dan dikembangkan oleh Dr. Deborah D.L Chung dari University of New York Buffalo.

Volume serat beton yang ditambahkan ke dalam beton berkisar 0.2 – 0.5 % dari volume beton sudah dapat merubah tahanan listrik dalam beton, sehingga beton berfungsi sebagai sensor, hal ini terjadi karena karbon penghantar listrik yang lebih baik dari beton. Penambahan serat karbon ke dalam beton dengan persentasi di atas menunjukkan belum terjadi perubahan yang berarti pada sifat mekanis beton, sehingga tidak diperlukan perlakuan khusus.

Deteksi dilakukan melalui pengukuran tahanan listrik pada serat karbon sebagai respon pada regangan atau tegangan yang muncul, sehingga Smart Concrete – Beton Pintar dapat memberikan petunjuk dini akan adanya resiko maupun potensi kerusakan pada beton sebelum kerusakannya menjadi parah.

Aplikasi Smart Concrete ini diantaranya :
■ Pada jalan raya, dapat mengetahui berat beban kendaraan yang terjadi sehingga nantinya dapat menjadi pengganti jembatan timbang.
■ Sebagai sensor peringatan dini pada jembatan beton
Keuntungan :
■ Lebih kuat dari beton normal dengan penambahan serat karbon.
■ Lendutan lebih dan menyerap energi lebih besar sebelum terjadi kegagalan struktur.
■ Monitoring bisa setiap saat.
■ Cost lebih besar sekitar 30% , akan tetapi masih lebih murah dari pada melekatkan / menanam alat sensor khusus dalam struktur.
Dengan adanya teknologi ini akan menambah alternatif bagi pengguna untuk memilih yang lebih cocok dan tepat dalam penggunaan di lapangan.

Courtesy : Civil Engineering Untag'45 Samarinda pada 01 Juni 2010 jam 19:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar